Membaca mention mahasiswa lewat twitter tentang mimpi membuat saya sendiri tergugah. Hellow…sudah berapa lama tak update mimpi. Orang lain sajah termotivasi kok diri sendiri malah loyo. Duh! Ini namanya bahaya. Hidup tanpa mimpi itu ibarat sayur tanpa garam. Betul begitu kawan?
Alhamdulillah dalam dua tahun ini banyak mimpi yang menjadi kenyataan. Beli tanah, bangun rumah, smartphone high end terbaru, kacamata transisi, jalan-jalan ke luar negeri, begitu banyak kemudahan…. Semua diawali dengan small step, menulis, memvisualisasikan, menceritakan, dan mulai gapai mimpi dengan segera. Kalo perlu pake acara tempel mimpi itu di dinding kamar, biar kapan ajah bisa untuk menengoknya. So pasti lebih fokus gitu kawan…. ^^ Oke. So what next…. Ada beberapa impian besar yang hendak saya wujudkan.
Menikah. Hahaha…maybe rada telat yah. Rata-rata kawan semasa kuliah sudah punya anak. Saya? Jangankan pacar, mau nikah kelak sama siapa pun belum ada gambaran. Merintis bisnis menuntut saya untuk fokus. Jadi deh sosok workaholic. I’m 27 years old now, ini saatnya untuk sejenak memperhatikan diri saya pribadi. Toh semakin besar bisnis yang saya rintis, saya akan sangat membutuhkan sosok pendukung. Bisa memberikan support moril dan semakin menghebatkan saya. Target maksimal tahun depan lah… Continue reading →