“Mas Aree, besok mohon bantuan menjadi pembicara di komunitas ya…” pesan melalui Blackberry Messenger beberapa waktu yang lalu. Undangan untuk mengisi sesiĀ business sharing di kalangan komunitas perajin menjadi aktivitas rutin selepas jam kerja. Dari komunitas yang letaknya jauh di pucuk pegunungan seribu, hingga blusukan kampung-kampung kecil di wilayah Bantul. Ya setidaknya nambah sedulur (menambah sodara) kalo orang Jawa bilang. Dan saya memang menikmatinya, berbagi itu indah…
Dari sekian banyak komunitas yang saya kunjungi, rata-rata belum mengerti bahwa aspek legalitas komunitas memegang peranan penting untuk kemajauan komunitas itu sendiri. Komunitasnya sudah berbentuk lembaga atau koperasi bapak? Sontak dengan bangga menyebut bahwa mereka sudah berbentuk koperasi, melakukan aktivitas simpan pinjam. Saat saya tanya, akta pendirian koperasinya ada? Langsung mereka memble… Atau paling sering kompak paduan suara…oooo….koperasi itu kudu ke notaris dan bikin akta ya? Haduhhhh…tepok jidat ^^ Continue reading