Masih terngiang pahit getirnya dahulu merintis usaha. Modal terbatas dan segala suka duka. Sepahit apa sih? Hahaha saya sendiri masih suka ketawa mengingatnya. Mengontrak rumah sempit dengan satu kamar tamu, satu kamar tidur, dan perabotan yang terbatas. Jangan tanya soal genteng, lantai jamin becek tiap hujan. Sebulan awal lebih banyak ngurusin rumah yang bocor sana-sini daripada produksi.
Gimana soal makan? Haduh, indah…berat badan sempat turun 5 kg. Lepas subuh menanak nasi, sekali masak bisa untuk makan 2 hari. Lauknya tempe ama tahu. Murah meriah…pokoknya sehari 3x makan ga boleh lebih dari sepuluh ribu. Padahal habis itu apa-apa masih sendiri, di bantu 1 orang tenaga ajah. Blusukan kampung cari rempah, merajang sendiri, jemur sendiri, giling sendiri, campur sendiri, packing sendiri. Bener-bener Superman dah! Continue reading